Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Model-Model Pembelajaran 4C Terkini Abad 21

Ada 6 model pembelajaran terkini yaitu
DL = Dicscovery Learning atau Penemuan
IL = Inquiry Learning atau Penyelidikan      
PBL = Problem Basic Learning Berbasis Masalah    
PjBL = Projec Basic Lerarning atau Berbasis Projek
PBT  /PBET =  Production Based Training/ Production Based Education Training
TEFA = teaching factory atau pembelajaran berbasis industri



Mari kita bahas satu persatu ke enam model pembelajaran abad 21 tersebut.

DL (Dicscovery Learning)
Pengertian discovery learning yaitu memahami konsep, arti, dan hubungan, melalui proses intuitif untuk akhirnya sampai kepada suatu kesimpulan (Budiningsih, 2005:43).
Tujuan dari pembelajaran discovery learning adalah
Peserta didik terlibat aktif  dalam pembelajaran
Belajar menemukan pola dalam situasi konkret maupun abstrak
Belajar merumuskan strategi tanya jawab dan memperoleh informasi yang bermanfaat dalam menemukan
Membentuk cara kerja bersama yang efektif, saling membagi informasi serta mendengarkan dan menggunakan ide-ide orang lain
Meningkatkan Keterampilan konsep dan prinsip peserta didik yang lebih bermakna
Dapat mentransfer keterampilan yang dibentuk dalam situasi belajar penemuan ke dalam aktivitas situasi belajar yang baru

Sintak discovery learning
1. Pemberian rangsangan (Stimulation)
2. Pernyataan/Identifikasi masalah (Problem Statement);
3. Pengumpulan data (Data Collection)
4. Pembuktian (Verification)
5. Menarik simpulan/generalisasi (Generalization)

Inquiry learning (IL)
Pengertian inquiry learning adalah kegiatan pembelajaran yang melibatkan secara maksimal seluruh kemampuan siswa untuk mencari dan menyelidiki sesuatu secara sistematis kritis dan logis sehingga mereka dapat merumuskan sendiri temuannya dari sesuatu yang dipertanyakan.
Tujuan dari pembelajaran inquiry adalah untuk mengembangkan kemampuan berfikir secara sistimatis, logis dan kritis sebagai bagian dari proses mental.
Sintak model pembelajaran inquiry learning
1. Orientasi masalah.
2. Pengumpulan data dan verifikasi
3. Pengumpulan data melalui eksperimen
4. Pengorganisasian dan formulasi eksplanasi, dan
5. Analisis proses inkuiri

Problem based learning atau pembelajaran berbasis masalah
Tujuan problem based learning adalah metode yang menggunakan berbagai kemampuan berpikir serta lingkungan nyata (autentik) untuk mengatasi permasalahan untuk pemecahan masalah yang komplek, problem-problem nyata dengan menggunakan pendekataan studi kasus.Peserta didik melakukan penelitian dan menetapan solusi untuk pemecahan masalah.

Tujuan dari problem based learning yaitu
meningkatkan kemampuan dalam menerapkan konsep-konsep pada permasalahan baru/nyata, pengintegrasian konsep High Order Thinking Skills (HOT’s) yakni pengembangan kemampuan berfikir kritis, kemampuan pemecahan masalah dan  secara aktif mengembangkan  keinginan dalam belajar dengan mengarahkan belajar diri sendiri dan keterampilan (Norman and Schmidt).Pengembangan kemandirian belajar dapat terbentuk ketika peserta didik berkolaborasi untuk mengidentifikasi informasi, strategi, dan sumber-sumber belajar yang relevan untuk menyelesaikan masalah.
Sintak pembelajaran problem based learning
1. Mengidentifikasi masalah
2. Menetapkan masalah melalui berpikir tentang masalah dan menyeleksi informasi-informasi yang relevan;
3. Mengembangkan solusi melalui pengidentifikasian alternatif-alternatif, tukar-pikiran dan mengecek perbedaan pandang;
4 Melakukan tindakan strategis,
Melihat ulang dan mengevaluasi pengaruh-pengaruh dari solusi yang dilakukan

Model pembelajaran projek basic learning (PJBL)
Pengertian dari projek based leaning adalah menggunakan proyek nyata dalam kehidupan yang didasarkan pada motivasi tinggi, pertanyaan menantang, tugas-tugas atau permasalahan untuk membentuk penguasaan kompetensi yang dilakukan secara kerja sama dalam upaya memecahkan masalah.
Tujuan model pembelajaran projek basic learning yaitu untuk memotivasi belajar, team work, keterampilan kolaborasi dalam pencapaian kemampuan akademik level tinggi/ taksonomi tingkat kreativitas yang dibutuhkan pada abad 21.

Sintak model pembelajaran projek basic learning
1. Penentuan pertanyaan mendasar (Start with the Essential Question)
2. Mendesain perencanaan proyek;
3. Menyusun jadwal (Create a Schedule).
4. Memonitor peserta didik dan kemajuan proyek (Monitor the Students and the Progress of the Project)
5. Menguji hasil (Assess the Outcome), dan
6. Mengevaluasi pengalaman (Evaluate the Experience)

Model pembelajaran PBT  /PBET =  Production Based Training atau Production Based Education Training.
Pengertian model pembelajaran Production Based Training adalah proses pendidikan dan pelatihan yang menyatu pada proses produksi, dimana peserta didik diberikan pengalaman belajar pada situasi yang kontekstual mengikuti aliran kerja industri mulai dari perencanaan berdasarkan pesanan, pelaksanaan dan evaluasi produk/kendali mutu produk, hingga langkah pelayanan pasca produksi.
Tujuan dari model pembelajaran Production Based Training adalah untuk menyiapkan peserta didik agar memiliki kompetensi kerja yang berkaitan dengan kompetensi teknis serta kemampuan kerjasama (berkolaborasi) sesuai tuntutan organisasi kerja.

Sintak model pembelajaran production based training
1. Merencanakan produk
2. Membuat produk
3. Melakuakan evaluasi dan quality assurance
4. Memasarkan produk

Model pembelajaran tefa (teaching factory)
Pengertian tefa yaitu pembelajaran diSMK berbasis produksi/jasa yang mengacu pada standar dan prosedur yang berlaku di industri dan dilaksanakan dalam suasana seperti yang terjadi di industri.Pelaksanaan teaching factory menuntut keterlibatan mutlak pihak industri sebagai pihak yang relevan menilai kualitas hasil pendidikan di SMK. Pelaksanaan teaching factory  (TEFA) juga harus melibatkan pemerintah,  pemerintah daerah dan stakeholders dalam pembuatan regulasi, perencanaan, implementasi maupun evaluasinya.

Sintak model pembelajaran tefa
1. Merangcang  produk
2. Membuat proto type
3. Memvalidasi proto type
4. Mengorganisasikan pekerjaan/pembelajaran
5. Menjadwalkan pekerjaan/pembelajaran (sistem blok)
6. Melaksanakan produksi/pembelajaran
7. Mengevaluasi hasil produksi
8. Memasarkan hasil produksi

Baik itulah ke enam model pembelajaran abad 21 semoga bermanfaat dan dapat diterapkan oleh kita agar anak didik kita menjadi lebih kreatif dan inovatif serta siap dalam menghadapi perubahan zaman.

Posting Komentar untuk "Model-Model Pembelajaran 4C Terkini Abad 21"