Kisi-Kisi Ujian Nasional Diubah Mulai Tahun 2016, Ada Apa dan Bagaimana Perubahannya?
Ujian
Nasional atau UN untuk SMA/SMK/MA dan sederajat dan juga untuk SMP dan
sedejarat telah berlalu, berkaitan dengan UN tersebut ada pesan yang
disampaikan oleh Mendikbud (Menteri Pendidikan dan Kebudayaan) yakni Anies
Baswedan, beliau mengajak para siswa dan juga guru untuk lebih fokus belajar
demi menuntaskan pembelajaran yang sesuai dengan kurikulum yang dipakai, yang
dibandingkan sekedar belajar latihan soal-soal persiapan UN yang berdasarkan
pada kisi-kisi UN tersebut. Mendikbud mengamati bahwa banyak terjadi kegiatan
belajar mengajar khususnya pada kelas 9 dan kelas 12 yang hanya fokus pada
latihan mengerjakan soal-soal guna menghadapi UN. “Kita ingin agar anak SMA
belajar berdasarkan kurikulum SMA, dan bukan kurikulum UN. Karena selama ini
banyak anak-anak yang hanya belajar berdasar kisi-kisi pada UN, akhirnya
kisi-kisi itu membuat proses pembelajarannya menjadi lebih sempit,” jelas
Mendikbud pada konferensi pers berkaitan UN, pada hari Rabu (11/5) di kantor
Kemendikbud Jakarta.
Kisi-Kisi
Ujian Nasional diubah Mulai Tahun 2016
Menyikapi
persoalan di atas, akhirnya Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP) bersama
dengan Kemendikbud melakukan perubahan kisi-kisi ujian nasional sejak tahun sekarang
(2016) ini. “Jika dulu kisi-kisi UN yang berlaku dari tahun 2011 sampai dengan
2015, komponennya adalah kompetensi dan indikator soal. Indikator soal artinya
apa yang akan ditanyakan dimasukkan pada kisi-kisi,” terang Mendikbud.
Jadi
mulai tahun 2016 ini, untuk kisi-kisi UN memuat dua dimensi penting, yaitu
berkaitan dengan materi dan tingkatan kognitif yang diukur. “Bentuk kisi-kisinya
juga diubah, jadi ada indikator spesifik yang merujuk pada soal yang akan
diajukan. Ini memiliki konsekuensi pada pembelajarannya, levellingnya juga
lebih eksplisit yakni 40 persen memahami, 40 persen mengaplikasikan, dan 20
persen menalar,” jelas Mendikbud.
Sementara
itu Ketua BNSP Zainal Arifin Hasibuan pada acara tersebut menyampaikan bahwa
perubahan kisi-kisi tersebut adalah salah satu perubahan yang mendasar. Menurut
Zainal, perubahan kisi-kisi tersebut adalah salah satu upaya untuk
mempersiapkan sumber daya manusia yang lebih hebat lagi nantinya. “Jika sebelumnya
anak-anak kita learning for the test, dan kini anak-anak dituntut untuk belajar
memahami materinya.” Kata Zainal yang juga merupakan guru besar di kampus Universitas
Indonesia (UI).
Kepala
Pusat Penilaian Pendidikan (Puspendik) Nizam, juga menegaskan bahwa soal ujian
nasional pada tahun 2016 sesuai dengan kisi-kisi UN untuk tahun ini. “Ada yang
mengatakan soal UN tahun ini sulit. Setelah kita periksa karena jika dulu
terbiasa dengan bimbingan belajar karena apa yang hendak ditanyakan sudah
eksplisit pada kisi-kisi. Sekarang ketika diuji penalarannya banyak yang
kesulitan,” ujar Nizam. Namun sependapat dengan Mendikbud, Nizam juga mengajak
kepada para guru untuk fokus dalam menuntaskan pembelajaran yang sesuai dengan
kurikulum yang dipakai di sekolah, dari pada belajar yang hanya fokus pada
kisi-kisi UN dengan membahas soal-soal persiapan UN.
Posting Komentar untuk "Kisi-Kisi Ujian Nasional Diubah Mulai Tahun 2016, Ada Apa dan Bagaimana Perubahannya?"