Kabar Gembira, Pertukaran Pelajar Antarnegara ASEAN Akan Ditingkatkan!
Bagi siswa yang ingin sekali
bersekolah di luar negeri mungkin ini adalah kabar gembira yang
dinanti-nantikan, pasalnya negara-negara yang tergabung dalam Organisasi
Menteri Pendidikan se-Asia Tenggara atau SEAMEO (Southeast Asian Minister of
Education Organization) telah bersepakat akan meningkatkan kerjasama khususnya
dibidang pendidikan vokasi dan salah satunya pada progam pertukaran pelajar
SMK. Progam pertukaran pelajar SMK yang diberi nama Student Mobility sudah
berjalan selama beberapa tahun ini, dan melibatkan ratusan pelajar SMK di
beberapa negara ASEAN untuk belajar di negara lain dalam kawasan ASEAN.
Gatot
Hari Priowirjanto sebagai Direktur Organisasi SEAMEO mengatakan bahwa sampai
dengan saat ini telah ada 100 bahkan lebih siswa SMK di Indonesia yang
mengikuti progam pertukaran pelajar tersebut.
“Jumlahnya
(peserta) akan kita tingkatkan lagi jadi dua sampai dengan tiga kali lipat,”
kata beliau pada jumpa pers setelah pembukaan 2nd High Official Meeting on
SEA-TVET yang bertempat di Denpasar, Bali pada hari kamis (12/5).
Dalam pertemuan di Denpasar tersebut
ada hal yang dibahas berkaitan dengan peningkatan kerjasama agar peserta
pertukaran pelajar bisa mendapatkan gelar di negara lain. “Misal lulusan SMK
dari negara Indonesia yang bisa belajar satu tahun di Thailand atau Vietnam dan
Malaysia. Kemudian setelah satu tahun, anak-anak (peserta) tersebut akan
mendapatkan degree atau gelar dari negara lokasi atau yang bersangkutan” Jelas
Gatot.
Sedangkan
menurut Hamid Muhammad sebagai Direktur Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah
atau Dirjen Dikdasmen, beliau mengatakan bahwa progam pertukaran pelajar ini
sudah ada bahkan sejak tahun 2011 dan dimulai dengan negara Thailand dengan
peserta dari Solo Jawa Tengah. Dan sampai dengan saat ini telah ada 135 SMK
yang ikut dalam progam pertukaran pelajar atau Student Mobility.
Diantara negara ASEAN tersebut,
negara yang paling sering bekerjasama dengan Indonesia menurut Mustaghfirin
Amin selaku Direktur Pembinaan SMK adalah negara Thailand. Dan biasanya siswa
SMK dari Indonesia yang belajar di Thailand selama tiga sampai empat bulan
sudah dapat menguasai bahasa Thailand, dan begitupun sebaliknya dengan pelajar
asal Thailand yang belajar di Indonesia, setelah beberapa bulan belajar di
Indonesia mereka dapat menguasai bahasa Indonesia. Masih menurut Mustaghfirin,
bahwa salah satu tujuan dari pertukaran pelajar atau Student Mobility ini yaitu
untuk membangun optimisme siswa SMK dan juga meningkatkan sumber daya manusia
yang terampil dan juga berkualitas, lebih khusus di bidang pendidikan menengah.
“Salah
satu manfaatnya adalah untuk memberi suatu konfidensi atau kepercayaan diri
bahwa kita tidak kalah pada level yang kita pelajari untuk SMK. Sedangkan pada
level komunitas, hal ini sebagai informasi kepada negara-negara ASEAN bahwa di
Indonesia juga banyak tenaga terampil,” jelas Mustaghfirin.
Kemudian selain itu, melalui progam
pertukaran pelajar ini, setiap negara anggota ASEAN bisa bertukar pengalaman
dan juga berbagi praktik baik dalam pembelajarannya di bidang pendidikan vokasi
atau SMK. Organsisasi kerjasama negara-negara di Asia Tenggara untuk pendidikan
teknik kejuruan dan pelatihan juga diharapkan bisa menjadi wadah untuk melakukan
pertukaran pelajar bahkan sampai level mahasiswa, hal itu untuk menjadi sarana
berbagi pengetahuan dan teknologi, dan juga memberi kesempatan magang atau
kerja di negara anggora ASEAN sebagai usaha untuk dapat meningkatkan kualitas
tenaga yang terampil antarnegara anggora ASEAN tersebut. Adakah dari sobat yang
tertarik untuk mengikuti progam pertukaran pelajar ini?
Posting Komentar untuk "Kabar Gembira, Pertukaran Pelajar Antarnegara ASEAN Akan Ditingkatkan!"