Guru Semakin Sejahtera, Setujukah Anda dengan Pernyataan Tersebut?
Guru
saat ini adalah profesi yang banyak dicari orang, setelah adanya kesejahteraan
yang diberikan oleh pemerintah, walaupun tidak semua guru dapat merasakannya.
Dan pada akhirnya membuat semangat mengajar menjadi loyo dan bahkan ala
kadarnya. Admin di sini sedang mengikuti progam sarjana mengajar di Sumba NTT,
dan sangat tahu bagaimana kondisi pendidikan yang real di lapangan pada
daerah-daerah terluar, termasuk gurunya. Dan memang walaupun beberapa orang
memandang bahwa saat ini guru semakin sejahtera namun itu tidak semua guru bisa
merasakannya. Dan berikut ini artikel akan membahas sisi lain dunia pendidikan
bagi yang mendapatkan kesejahteraan berikut ini.
Berkaitan
dengan kesejahteraan guru, bahwa gaji Pegawai Negeri Sipil (PNS) pada tahun
dibayar 14 kali padahal jumlah bulan dalam satu tahun ada 12, yang artinya ada
tambahan dua kali bayaran. Dua kali gaji tambahan tersebut merupakan gaji ke 13
untuk membantu kebutuhan anak sekolah, dan tunjangan hari raya (THR) untuk gaji
ke 14 nya.
Indra
Charismiaji sebagai Pengamat Pendidikan mengatakan bahwa sebagian besar PNS di
Indonesia adalah guru. Dan Indra berharap para guru dapat memanfaat betul
pencairan gaji ke-13 dan gaji ke-14 tersebut dengan bijak. Dengan semakin
banyaknya pemberian gaji Indra berharap tunjangan profesi guru (TPG) dapat
dialokasikan benar-benar untuk kepentingan peningkatan profesi guru.
“Guru
semakin sejahtera, harus diikuti dengan perbaikan profesionalitas,” jelas Indra.
Indra
juga menyesali bahwa ada guru yang menghabiskan seluruh gaji dan juga tunjangan
profesi gurunya untuk hal-hal yang berkaitan dengan konsumersime. Dan
sebaliknya guru lupa akan kewajiban untuk terus dan terus menuntut ilmu demi
mengembangkan kompetensinya.
Itulah
tentang kesejahteraan guru, dan sekarang pertanyaannya, sepakatkah Anda dengan
pertanyaan guru semakin sejahtera tersebut? atau bagaimana dengan kondisi Anda
(jika guru)? Yuk sharing-sharing..
Posting Komentar untuk "Guru Semakin Sejahtera, Setujukah Anda dengan Pernyataan Tersebut?"