Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Daftar Ulang SNMPTN, Bisakah Pakai Jasa Joki?

Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN) 2016 sudah selesai proses seleksinya dan kini tinggal menunggu untuk proses daftar ulang. Kita tahu bahwa sistem perjokian terkadang masih ‘laku’ dan dipraktekkan di beberapa tempat di negeri ini. Namun untuk urusan SNMPTN ini apakah ada joki agar lolos SNMPTN 2016?


            Namun ternyata upaya praktik perjokian sudah dicegah agar tidak terjadi. Hal ini telah dilakukan oleh kampus-kampus yang ada di Surabaya yang berupaya mencegah terjadinya praktik perjokian ketika daftar ulang SNMPTN 2016 ataupun pada tes tulis Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN). Karena pelaksaannya yang berbarengan pada hari selasa (31/05).

            Hal ini karena pihak kampus merasa khawatir adanya peserta SNMPTN ataupun SBMPTN yang diwakilkan oleh orang lain sehingga yang bersangkutan tidak perlu hadir ketika daftar ulang maupun ketika tes tertulis, dan istilah ini yang kita kenal dengan joki atau perjokian. Menanggapi hal ini, Wakil Rektor UPN Veteran Jawa Timur Ramdan Hidayat mengatakan bahwa peluang untuk mewakilkan kepada orang lain sebetulnya sangat kecil. Namun harus diantisipasi, beliau meminta peserta yang telah diterima melalui jalur rapot (SNMPTN) agar datang sendiri membawa dokumen asli serta foto yang dibutuhkan untuk kemudian foto tersebut dicocokkan dengan fisik aslinya.
“Dokumen-dokumen dibawa, dan ada fotonya nanti kami cocokkan secara fisik,” jelas beliau.

            Ketika daftar ulang, peserta akan diberi pembekalan oleh setiap prodi (progam studi). Dan oleh karena itu harus dilakukan sampai tes tulis SBMPTN selesai. Sehingga kemungkinan peserta SNMPTN mengikuti tes tulis SBMPTN dapat diminimalkan. Dan demikian juga pada saat tes tulis SBMPTN. Ada kartu peserta yang isinya foto secara formal resmi pada saat tes tersebut. Foto itu kemudian akan dicocokkan secara fisik melalui kehadiran peserta.

            Sementara itu Pembantu Rektor (PR) Universitas Negeri Surabaya (Unesa) Yuni Sri Rahayu melakukan antisipasi perjokian. Praktek joki itu diantisipasi dengan cara menyebarkan alat pengacak sinyal. Alat pengacak sinyal lalu disebar pada beberapa titik yang rentak terhadap praktek perjokian. Dan termasuk juga jika ada peserta yang memakai ballpoint atau hp untuk melakukan komunikasi jawaban (saling mencontek) ketika mengerjakan soal.
Selain itu pada saat verifikasi berkas dilangsungkan dengan secara ketat pada peserta SNMPTN ketika daftar ulang. “Di internal Unesa, ada verifikasi berkas pada tanggal 30 Mei, lalu tanggal 31 Mei daftar ulang secara serentak,” jelas PR Rektor tersebut.

        Ketua Panlok Surabaya tersebut mengatakan bahwa tanggal pelaksanaan daftar ulang SNMPTN dan juga tes tulis SBMPTN memang dibuat berbarengan. Tujuannya adalah untuk menghindari adanya joki, baik ketika SNMPTN atau SBMPTN. Yuni berharap bahwa peserta yang mendaftar SBMPTN tidak mengunggah foto selfie atau foto tidak resmi, karena sampai saat ini masih banyak yang menggunakan foto tidak formal padahal itu salah. “Ini (mengunggah foto selfie atau bukan resmi) juga harus diantisipasi demi meminimalkan joki. Kami hubungi lewat telepon untuk segera diperbaiki” jelas beliau. Bagaimana pendapat sobat tentang hal tersebut?

Posting Komentar untuk "Daftar Ulang SNMPTN, Bisakah Pakai Jasa Joki?"