Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

200 SMK dengan Progam Belajar 4 Tahun ditargetkan Tercapai 2016

Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) ada yang memiliki masa belajar 4 (empat) tahun dan ada yang 3 (tiga) tahun. Untuk SMK dengan progam belajar 4 tahun biasanya pada tahun terakhir digunakan untuk praktek lapangan di Industri atau sesuai dengan jurusannya. Memang jumlah SMK dengan progam belajar 4 tahun masih sangat sedikit karena kebanyakan SMK menerapkan progam belajar 3 tahun sama seperti SMA/MA.


SMK dengan progam belajar 4 tahun telah dijalankan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan selama beberapa tahun. Dan saat ini sudah ada sekitar 100 SMK yang menerapkan progam belajar empat tahun. Mustaghfiri Amin sebagai Direktur Pembinaan SMK Kemendikbud mengatakan bahwa dari jumlah tersebut masih akan ditingkatkan menjadi menjadi 150 sampai dengan 200 SMK.

“Kita lihat level kualitas dan kompetensi yang harus dijalani itu, dan karena banyaknya teknologi baru, maka waktu belajarnya juga harus diperpanjang. Dengan demikian ke depan jumlah sekolah juga akan diperbanyak,” kata Mustaghfirin di acara pertemuan para pejabat tinggi negara Asia Tenggara untuk pendidikan teknik kejuruan dan pelatihan (Southeast Asia-Technical and Vocational Education and Training atau SEA-TVET) di Kota Denpasar, Bali (12/5).

Mustaghfiri juga mengatakan bahwa penambahan waktu belajar yakni empat tahun tersebut bisa meningkatkan kualitas kompetensi dan juga keterampilan siswa SMK tersebut. Selain itu dengan adanya progam belajar 4 tahun dapat memberikan fasilitas para pelajar SMK yang ada di daerah agar tidak perlu pergi jauh ke kota besar untuk melanjutkan studi di politeknik, karena SMK dengan progam belajar empat tahun akan disebar di beberapa daerah. Dan saat ini beberapa daerah yang telah memiliki SMK dengan masa belajar 4 tahun diantaranya Makasar, Yogyakarta, Pontianak, Semarang, Bandung, dan Jakarta.

“Kemenristekdikti juga telah mengakui itu bahwa tahun keempat di SMK sebagai pembelajaran di pendidikan tinggi untuk semester satu dan dua,” kata Mustaghfiri.

Dalam pembelajaran empat tahun untuk SMK tersebut, di tahun terakhir siswa tidak perlu belajar lain selain mempelajari pelajaran yang sesuai dengan kejuruannya atau keahliannya masing-masing. Sementara itu progam keahlian atau jurusan di SMK yang banyak menerapkan belajar empat tahun kebanyakan adalah jurusan teknik seperti teknologi, kelautan, pertanian, dan kesehatan. Model pembelajaran yang digunakan tergantung dari jurusan atau progam keahlian masing-masing jurusan. Dan setelah lulus siswa akan mendapatkan sertifikat dan kompetensi keahlian yang dapat dipakai dan menjadi nilai tambah untuk mendapatkan pekerjaan, ini terutama untuk menghadapi MEA (Masyarakat Ekonomi ASEAN).

“Saat ini sudah ada hampir 200 SMK yang mengeluarkan sertifikat pada level ASEAN dan kita juga berharap nanti bisa ditingkatkan lagi menjadi 1.650 SMK pada tahun 2019,” jelas Mustaghfirin.


Progam belajar SMK empat tahun juga dapat dimanfaatkan oleh peusahaan atau dunia industri sebagai peluang mereka untuk merekrut tenaga kerja. Pada tahun terakhir (keempat) misalnya siswa dapat praktek untuk magang di perusahaan selama 10 bulan. Dan dengan begitu siswa akan lebih mendapatkan peluang untuk memperkuat praktek di dunia industri sekaligus juga meningkatkan kompetensi ketika lulus nanti.

Posting Komentar untuk "200 SMK dengan Progam Belajar 4 Tahun ditargetkan Tercapai 2016"