Progam Sarjana Mengajar Pemenuhan Guru Produktif SMK seperti SM3T
Pada kesempatan kali ini kami akan
sedikit sharing-sharing tentang progam pemerintah yang sudah berjalan beerapa
tahun ini. Progam ini hampir sama dengan progam SM3T yang banyak diburu oleh
lulusan baru ataupun lama, konon katanya progam SM3T diburu karena ada hadiah
PPG (Pendidikan Profesi Guru) setelah mengikuti SM3T.
Namun pada postingan kali ini kami
tidak akan membahas progam SM3T. Yang akan kami bahas adalah progam yang hampir
sama dengan progam SM3T, nama progamnya adalah Sarjana Mengajar Guru Produktif
SMK atau jika disingkat menjadi SMPGP.
Progam Sarjana Mengajar Pemenuhan
Guru Produktif SMK adalah sebuah progam yang diselenggarakan oleh Direktorat
Pembinaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan (P2TK) dibawah Kementerian
Pendidikan dan Kebudayaan yang bekerjasama dengan LPTK (Lembaga Pendidikan dan
Tenaga Kependidikan) semisal Fakultas Teknik Universitas Negeri Yogyakarta,
Universitas Negeri Sebelas Maret Solo, Universitas Negeri Surabaya, dan
universitas negeri lainnya yang ada Fakultas Teknik dengan status LPTK.
Apakah progam Sarjana Mengajar
Pemenuhan Guru Produktif SMK ini adalah saingan SM3T?
Tidak juga, karena sasaran dari
progam ini adalah Sekolah Menengah Kejuruan atau SMK yang mana nantinya para
peserta bertugas mengajar di SMK sesuai bidang kompetensi keahlian semisal
teknik otomotif, teknik mesin, teknik sipil dan perencanaan, teknik boga,
teknik busana, teknik elektro, teknik mekatronika, teknik informatika, teknik
elktronika, teknik pertanian. Jadi para peserta bukan berasal dari jurusan umum
seperti bahasa indonesia, ipa, ips, dan lainnya. Karena untuk jurusan umum
tersebut ada di progam SM3T.
Kalau begitu kenapa ada progam
Sarjana Mengajar Pemenuhan Guru Produktif SMK jika ada SM3T?
Permasalahan diselenggarakannya
progam SMPGP ini adalah –hal ini yang sempat admin dengar ketika mengikuti
training di progam SMPGP ini- karena pada progam SM3T kadang ada salah
penempatan, maksudnya adalah semisal lulusan dari jurusan teknik otomotif,
kemudian lolos di progam SM3T, nanti sampai di lokasi misal di Papua, lulusan
Teknik Otomotuf tersebut mengajar SD atau SMP, padahal dia lulusan teknik
otomotif, ini tidak nyambung, oleh karena itu maka diadakan progam SMPGP ini
agar mereka yang mengikuti progam-progam pengabdian di daerah 3T (Terdepan,
Terluar, Tertinggal) tidak salah mengajar, artinya tepat sasaran sesuai dengan
kompetensi yang dimilikinya atau ijazahnya.
Progam Sarjana Mengajar Pemenuhan
Guru Produktif SMK ini juga sasarannya adalah daerah-daerah 3T, namun juga Non
3T. Pengabidannya selama 1 tahun. 11 bulan berada di lokasi pengabdian dan 1
bulan terakhir untuk membuat laporan.
Bagaimana caranya agar bisa ikut
progam Sarjana Mengajar Pemenuhan Guru Produktif SMK?
Syarat untuk mengikuti progam ini
adalah sobat lulusan dari LPTK semisal Universitas Negeri Yogyakarta, UNS,
UNESA, UNNES, dan lainnya. Lalu sobat mengikuti pendaftaran progam SMPGP ini
yang informasinya biasanya ada di kampus masing-masing. Pendaftaran progam SMPG
ini berbeda dengan SM3T. Jika SM3T cara mendaftarnya melalui website resmi
pemerintah namun untuk progam SMPGP ini pendaftarannya melalui kampus yang
menyelenggaran. Sehingga peserta yang boleh ikut adalah peserta yang lulusan
dari kampus tersebut dan atau lulusan PPG dari kampus tersebut. Karena peserta
yang mengikuti progam ini adalah lulusan S1 Fakultas Teknik dari kampus LPTK
dan lulusan PPG kampus LPTK. Kemudian sobat harus siap ditempatkan di daerah 3T
seperti NTT, Papua dan lain-lain.
Mungkin demikian dulu yang bisa kami
share terkait dengan progam Sarjana Mengajar Pemenuhan Guru Produktif SMK,
untuk hal-hal lain terkait dengan progam SMPGP ini akan admin update dalam
postingan selanjutnya. Untuk pertanyaan sobat bisa berkomentar dibawah ini.
Salam guru!
apakah ada kelanjutan mengenai program SMPGP?
BalasHapus