Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Prinsip dan Langkah-Langkah Penetapan KKM

Pada artikel sebelumnya, kami telah membahas pengertian KKM dan fungsi dari KKM. Pada postingan kali ini blog Panduan Mengajar akan menjelaskan bagaimana prinsip serta apa saja langkah-langkah dalam penetapan KKM. 
Seperti yang telah kita bahas pada artikel sebelumnya, bahwa penetapan KKM tidak asal-asalan, akan tetapi harus mengikuti prinsip-prinsip yang telah ditetapkan. Pendidik atau guru dalam menentukan KKM sebaiknya mengikuti prinsip-prinsip berikut ini:
  • Dilakukan dengan analisa ketuntasan belajar minimal di setiap indikator dengan memperhatikan kompleksitas, daya dukung, dan input peserta didik.
  • KKM Kompetensi Dasar adalah rata-rata dari KKM indikator yang terdapat dalam Kompetensi Dasar tersebut.
  • Kriteria ketuntasan minimal pada setiap Standar Kompetensi adalah rata-rata KKM Kompetensi Dasar yang ada dalam Standar kompetensi tersebut.
  • Kriteria ketuntasan minimal mata pelajaran merupakan rata-rata dari semua KKM-SK yang terdapat dalam satu tahun pembelajaran atau persemester, kemudian dicantumkan dalam Laporan Hasil Belajar (LHB/Rapor) peserta didik
  • Disetiap indikator atau KD bisa jadi terdapat perbedaan nilai ketuntasan minimal.

Adapun langkah-langkah dalam penetapan KKM adalah sebagai berikut ini:
  1. Guru dalam menetapkan KKM mata pelajaran seharusnya mempertimbangkan tiga faktor atau aspek kriteria, diantaranya adalah kompleksitas, daya dukung, dan intake peserta didik dengan skema sebagai berikut ini.
  2. Hasil penetapan KKM yang diberikan guru atau kelompok guru mata pelajaran disahkan oleh kepala sekolah untuk dijadikan standar guru dalam hal melakukan penilaian.
  3. KKM yang ditetapkan disosialisaikan kepada pihak-pihak yang berkepentingan, yaitu siswa, orang tua siswa, dan dinas pendidikan.
  4. KKM dicantumkan dalam LHB pada saat hasil penilaian dilaporkan kepada orang tua/wali peserta didik.

Penentuan KKM melalui 3 komponen penting, yaitu kompleksitas, daya dukung, dan intake peserta didik atau siswa.

Kompleksitas

Tingkat kompleksitas (kesulitan dan kerumitan) setiap KD atau indikator yang harus dicapai oleh peserta didik. Kompleksitas akan bernilai tinggi apabila dalam mencapai kompetensi diperlukan hal-hal seperti; guru memahami kompetensi yang harus dicapai oleh peserta didik, guru kreatif dan inovatif dalam melaksanakan kegiatan belajar mengajar, waktu yang dibutuhkan cukup lama karena perlu pengulangan, dan penalaran dan kecermatan siswa yang tinggi.

Daya dukung

Dalam penentuan KKM juga memerlukan daya dukung, daya dukung meliputi: ketersediaan tenaga, sarana dan prasarana pendidikan yang dibutuhkan, kemudian ada biaya operasional pendidikan, manajemen sekolah, kepedulian stakeholders sekolah.

Intake peserta didik

Komponen yang penting lainnya dalam menentukan KKM adalah intake peserta didik, intake peserta didik adalah tingkat kemampuan rata-rata peserta didik. Siswa kelas X misalnya dapat didasarkan pada hasil seleksi penerimaan peserta didik baru, nilai ujian nasional di SMP, raport kelas 3 SMP, tes seleksi masuk atau psikotes. Untuk kelas XI dan kelas XII didasarkan pada tingkat pencapaian KKM peserta didik pada semester atau kelas sebelumnya.


Demikianlah artikel tentang prinsip dan langkah-langkah penetapan KKM, sehingga dapat disimpulkan bahwa dalam menentukan KKM, guru tidak hanya asal-asalan dalam membuat KKM. Akan tetapi mengacu pada ketiga komponen diatas serta mengikuti kaidah prinsip penentuan KKM. Semoga artikel ini menambah pengetahuan bagi kita semua. Silahkan dishare jika bermanfaat. Salam guru!

Posting Komentar untuk "Prinsip dan Langkah-Langkah Penetapan KKM"