Cara Menilai Ranah Afektif
Mengukur
atau menilai ranah afektif terkadang menjadi sesuatu yang membingungkan dalam
prakteknya, karena ranah afektif yang berupa sikap berbeda dengan ranah
kognitif. Pada postingan ini blog panduan mengajar aka membahas bagaimana tata
cara menilai ranah afektif siswa. Ranah afektif itu mencakup watak perilaku
manusia seperti perasaan, sikap, minat, emosi atau nilai. Ranah afektif menurut
Popham (1995) sangat menentukan keberhasilan belajar seseorang. Seseorang yang
tidak memiliki minat pada pelajaran tertentu misalnya, akan sulit untuk
mencapai keberhasilan belajarnya secata optimal. Seseorang yang berminat dalam
suatu mata pelajaran akan sangat diharapkan mencapai hasil pembelajaran yang
optimal.
Tingkat
ranah afektif
Tingkatan
ranah afektif ada 5 menurut Krathwohl (1961) yaitu:
- Tingkat menerima
- Tingkat menanggapi
- Tingkat menghargai
- Tingkat organisasi
- Tingkat karakteristik
Kriteria
ranah afektif mencakup intensitas, arah dan target. Intesitas yaitu menyatakan
derajat atau kekuatan dari perasaan. Arah berkaitan dengan orientasi positif
atau negatif dari perasaan yang menunjukkan bahwa apakah perasaan itu baik atau
buruk, sedangkan target mengacu pada objek, aktivitas atau ide sebagai arah
dari perasaan.
Cara
Pengukuran ranah afektif
Metode
yang digunakan untuk mengukur ranah afektif ada dua macam, yaitu metode
observasi dan metode laporan diri. Penggunaan metode observasi berdasarkan
asumsi bahwa karakteristik afektif dapat dilihat dari perbuatan atau tingkah
laku yang ditampilkan dan atau reaksi psikologi. Sedangkan metode pelaporan
diri berasumsi bahwa yang mengetahui keadaan afektif seseorang adalah dirinya
sendiri. Akan tetapi hal ini menuntut adanya kejujuran siswa sendiri dalam
mengungkat karakteristik afektif dirinya.
Metode
laporan diri menggunakan instrumen diantaranya; instrumen sikap, instrumen
minat, instrumen minat, instrumen konsep diri, instrumen nilai, instrumen
moral. Berikut
ini ada contoh format kisi-kisi instrumen afektif.
No.
|
Indikator
|
Jumlah Butir
|
Pertanyaan/Pernyataan
|
Skala
|
1.
|
||||
2.
|
||||
3.
|
||||
4.
|
||||
5.
|
Contoh indikator dan pernyataan
Indikator
|
Pernyataan
|
Mempelajari
kimia
|
Saya
senang belajar kimia
|
Berinteraksi
dengan guru kimia
|
Saya
jarang bertanya pada guru tentang
pelajaran kimia
|
Mengerjakan
tugas kimia
|
Saya
benci pada tugas pelajaran kimia
|
Memiliki
buku kimia
|
Semua
peserta didik perlu memiliki buku kimia
|
Contoh
modifikasi skala likert sikap terhadap pelajaran kimia
No
|
Pernyataan
|
4
|
3
|
2
|
1
|
1
|
Pelajaran kimia
bermanfaat
|
||||
2
|
Pelajaran kimia sulit
|
||||
3
|
Semua
orang harus belajar kimia
|
||||
4
|
Pelajaran kimia harus
dibuat mudah
|
||||
5
|
Sekolah
saya menyenangkan
|
Untuk
contoh skala yang lain sobat bisa membacanya dibuku referensi-referensi
terkait. Selanjutnya untuk penilaian atau sistem penskoran. Sistem penskoran
pada penilaian ranah afektif tergantung pada skala pengukuran yang dipakai.
Misalnya Skala Thurstone skala tertinggi 1 dan terendah 1, skala Beda Semantik
tertinggi 7 dan terendah 1, skala Likert (1-5) tertinggi 4 dan terendah 1.
Sedangkan
untuk kategori hasil pengukuran ranah afektif atau sikap ada 4, yaitu; sangat
baik atau sangat tinggi, baik atau tinggi, kurang baik atau rendah, dan tidak
baik atau sangat rendah. Demikian
artikel tentang cara menilai ranah afektif siswa semoga bermanfaat bagi kita
semua.
Posting Komentar untuk "Cara Menilai Ranah Afektif"